Anak adalah permata hati, anak adalah separuh nyawa kita. Bisa dibayangkan bagaimana rasanya saat anak jatuh sakit? sudah tentu rasanya dunia seakan mau runtuh dan sama sekali tak ada gairah hidup. Berbagai cara akan kita lakukan demi kesehatan si buah hati. Kepanikan kita akan berlipat ganda saat buah hati kita malah kejang karena sakit panas, apalagi jika kita belum pernah melihat anak yang sakit kejang sebelumnya dan tak tahu bagaimaan cara penanggulangannya agar tidak semakin parah atau salah pengobatan.
Maka dari itu, simaklah beberapa ciri anak yang terkena step:
- kedua kaki dan tangan kaku disertai gerakan-gerakan kejut yang kuat dan kejang-kejang selama 5 menit
- bola mata berbalik ke atas
- gigi terkatup
- muntah
- tak jarang si anak berhenti napas sejenak.
- pada beberapa kasus tidak bisa mengontrol pengeluaran buang air besar/kecil
-pada kasus berat, si kecil kerap tak sadarkan diri.
-Adapun intensitas waktu kejang juga sangat bervariasi, dari beberapa detik sampai puluhan menit.
Lantas bagaimana cara penanggulangannya yang paling tepat? karena jika kejang demam tidak segera mendapat penanganan semestinya, si kecil pun terancam bakal terkena retardasi mental. Pasalnya, kejang demam bisa menyebabkan rusaknya sel-sel otak anak. Jadi, kalau kejang itu berlangsung dalam jangka waktu yang lama, maka kemungkinan sel-sel yang rusak pun akan semakin banyak. Bukan tidak mungkin tingkat kecerdasan anak akan menurun drastis dan tidak bisa lagi berkembang secara optimal.
Berikut adalah cara menanggulangi anak yang mengalami kejang :
- Segera beri obat penurun panas begitu suhu tubuh anak melewati angka 37,5 C.
- Kompres dengan lap hangat (yang suhunya kurang lebih sama dengan suhu badan si kecil).
- Jangan kompres dengan air dingin, karena dapat menyebabkan “korsleting”/benturan kuat di otak antara suhu panas tubuh si kecil dengan kompres dingin tadi.
- Agar si kecil tidak cedera, pindahkan benda-benda keras atau tajam yang berada dekat anak.
- Tak perlu menahan mulut si kecil agar tetap terbuka dengan mengganjal/menggigitkan sesuatu di antara giginya.
- Miringkan posisi tubuh si kecil agar penderita tidak menelan cairan muntahnya sendiri yang bisa mengganggu pernapasannya.
- Jangan memberi minuman/makanan segera setelah berhenti kejang karena hanya akan berpeluang membuat anak tersedak.
Monday 17 November 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment