Lambat laun dunia modern pun sekarang sudah mengadakan penelitian khusus dan menyeluruh untuk mendapatkan kandungan gizi serta nutrisi yang lengkap dari daun katuk. Sehingga sekarang hampir seluruh perempuan Indonesia mengerti dan paham betul apa saja kandungan penting yang aman untuk dikonsumsi melalui daun katuk. Terutama bagi mereka yang tengah menyusui.
Daun katuk atau Sauropus Androgynus adalah salah satu jenis tanaman obat-obatan yang memiliki batang lunak bercabang-cabang. Daunnya bersusun dalam satu cabang yang tumbuh berselang-seling pada batang pohonnya sendiri. Daunnya memiliki bentuk bulat memanjang cenderung ke oval dengan panjang 2,5 centimeter dan lebar kurang lebih 1,5 centimeter. Daunnya berwarna hijau pekat dan beberapa jenisnya memiliki ketebalan daun yang lumayan.Daun katuk memiliki fungsi sebagai sumber gizi, juga sebagai antioksidan. Kandungan daun katuk antara lain juga senyawa fitokimiaseperti : saponin, flavonoid, dan tanin, isoflavonoid yang menyerupai estrogen dan ternyata mampu memperlambat berkurangnya massa tulang (osteomalasia), sedangkan saponin terbukti berkhasiat sebagai antikanker, antimikroba,dan meningkatkan sistem imun dalam tubuh. Mengkonsumsi daun katuk secara teratur sudah tentu mampu untuk mencegah aneka macam kanker, serta membuat kita tahan segala jenis cuaca serta tidak mudah sakit.
Bagi ibu yang tengah menyusui, mengkonsumsi daun katuk yang dibuat syaur bening dan tidak terlalu matang atau lembek maka bisa meningkatkan serta menambah produksi ASI. Itu dikarenakan karena daun katuk mengandung steroid dan polifenol. Disamping itu, daun katuk mengandung sejenis zat yang diduga bekerja sebagai laktagagum. Cara pengolahannya pun sangat mudah, cukup pisahkan daunnya yang masih muda, masak dengan api sedang dan jangan sampai daunnya terlalu lembek untuk dikonsumsi agar kandungan nutrisinya tidak banyak berkurang.
0 comments:
Post a Comment